Lingkar Perut Menentukan Kesehatan Anda

Lingkar perut adalah parameter penting untuk menentukan resiko terjadinya penyakit jantung. Semakin besar lingkar perut seseorang, resiko terjadinya penyakit jantung pada orang tersebut lebih besar.

Pengukuran Lingkar Perut, dengan menggunakan pita ‘meteran’. Caranya pertama tentukan letak tulang rusuk terbawah dan tulang panggul. Kemudian tempatkan pita meteran pada jarak pertengahan antara kedua tulang tadi, dan harus sejajar dengan lantai tanpa memperhatikan letak pusar.


Ukuran lingkar perut normal adalah :

Pria : <90 cm

Wanita : < 80 cm

Berapa lingkar perut Anda?




Ada apa dengan Obesitas?

Apakah yang dimaksud dengan obesitas?

Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan massa lemak tubuh.


Apakah yang menyebabkan obesitas?
Pada dasarnya obesitas terjadi karena asupan makanan lebih besar daripada energi yang dikeluarkan oleh seseorang.


Apa hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi obes?

Kemajuan teknologi ditujukan untuk memudahkan hidp manusia. Penggunaan remote control untuk berbagai peralatan elektronik, handphone, tersedianya sarana transportasi, makanan cepat saji, budaya olah raga yang belum memasyarakat, adalah hal-hal yang mengakibatkan seseorang menjadi obes.


Kapan seseorang dikatakan obes?

Parameter yang digunakan disebut Indeks Massa Tubuh (IMT) yang didapat dari rumus berikut:

Berat Badan ( dalam satuan kilogram)

(Tinggi Badan)2 (satuan meter)


Untuk standar Asia (Asia-Pacific Perspective, Feb 2000), apabila IMT yang didapat adalah:
23 kg/m2 : overweight
25 kg/m2 : obes

Obesitas itu sendiri digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
  • obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
  • obesitas berat : kelebihan berat badan lebih dari 100%
  • obesitas berat ditemukan sebanyak 5% di antara orang-orang yang gemuk

Apakah ada cara pemeriksaan lain?
Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan, seperti antara lain adalah dengan menggunakan alat yang disebut BIA (Bio Impedance Analysis). Alat ini digunakan untuk mengetahui kadar lemak di dalam tubuh. Lemak dalam tubuh merupakan sumber masalah dalam obesitas.


Apakah obesitas berbahaya?

Penelitian-penelitian membuktikan semakin tinggi IMT seseorang atau semakin berlebih massa lemak dalam tubuh seseorang, maka resiko orang tersebut mengidap penyakit jantung, diabetes, dan kelainan profil lemak juga semakin tinggi.


elanjutnya bila obesitas sebagai sumber permasalahannya tidak ditangani, maka resiko kematian juga lebih besar dibandingkan orang yang tidak obes. Bahkan pada tahun 1998, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan obesitas sebagai penyebab kematian kedua di dunia setelah merokok.


Penurunan berat badan yang tidak disebabkan oleh berkurangnya massa lemak dalam tubuh, teidak mengurangi resiko obesitas. Contohnya penurunan berat badan akibat berkurangnya cairan di dalam tubuh (misalnya akibat diare atau penggunaan obat-obatan golongan diuretic).


Kapan seseorang harus berkonsultasi ke dokter/klinik yang menangani obesitas?
Jika IMT-nya 23 kg/m2

Terutama jika IMT-nya 25 kg/m2

Jika seseorang mengidap penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dll dengan IMT minimal 23 kg/m2

Jika lingkar perutnya >90 9m (pria) dan >80 cm (wanita) dengan IMT <>

Merasa ada masalah dengan berat badannya


Bagaimana cara menangani obesitas?

Pertama-tama yang perlu diketahui adalah obesitas bukan hanya masalah kosmetik/kecantikan belaka. Obesitas merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan serius melalui kerjasama ahli kesehatan dan komitmen pasien dalam menjalani penatalaksanaan berat badan terintegrasi, yang terdiri dari diet, ekstra aktifitas, perubahan pola hidup, dan obat antiobesitas bila ketiga cara yang pertama gagal membantu pasien.


Berapa berat badan yang harus diturunkan seorang yang obes?
Sebenarnya dengan hanya menurunkan 5-10% berat badan sebagai langkah awal, penelitian membuktikan berbagai manfaat yang bisa didapat pasien, yaitu:
Penurunan tekanan darah sejalan dengan penurunan berat badan

Perbaikan profil lipid (kolesterol, trigliserida, dll)

Perbaikan sensifitas insulin sehingga resiko diabetes menurun
Penurunan resiko penyakit jantung koroner